Selasa, 02 November 2010

Muhasabah

MUHASABAH

Firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 24 :

24. Katakanlah: "Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Kajian Ayat ;
Seorang manusia lebih-lebih umat Islam di dalam mencintai sesuatu tidak boleh melupakan Allah dan Rasul-Nya. Di dalam ayat di atas jelas ada tingkatan seseorang dalam mencintai :
Pertama : mencintai Allah
Dibuktikan dengan taat menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya, serta tetap menjalankan syariat Islam sesuai dengan ajaran al-Qur’an.

Kedua : mencintai Rasul-Nya
Dibuktikan dengan melaksankan sunah-sunah Rasul dalam kehidupan sehari-hari. Rajin mengkaji hadits-hadits Nabi dan sedapatmungkin mengamalkan isi kandungan / tuntunan yang disampaikan.

Ketiga : harus tetap berjuang di jalan Allah SWT.
Orang hidup di dunia ini tidak cukup hanya diam saja. Tetapi harus berbuat sesuatu, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Satu hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah tetap semangat berjuang di jalan Allah. Yaitu tetap menegakkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh semangat dan loyalitas, dilaksanakan dengan penuh keikhlasan, kesabaran, keuletan dll.

Asbabun Nuzul Ayat :
Ibnu Sirrin menerangkan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang Mekkah yang tak ingin berhijrah ke Madinah. Suatu hari, mereka ditanya Ali bin abi Tholib yang datang ke Makkah. : “ Mengapa kalian tidak berhijrah dan bergabung dengan Rasulullah.? Mereka menjawab, “ Kami akan tetap di sini bersama saudara-saudara, keluarga, dan tempat tinggal kami.” ( HR. Faryabi )

Pendidikan Yang bisa diambil :
Seorang muslim hendaknya
1. Seorang muslim hendaknya menjadikan Allah sebagai pusat penghambaan seorang manusia dan jangan sampai melupakan Allah SWT.
2. Menjadikan Allah dan RasulNya sebagai pusat kecintaan seorang hamba sebelum mencintai yang lainnyya.
3. Disamping manusia melakukan seperti pada poin nomor 2 di atas manusia juga harus gemar berjuang di jalan Allah, berjuang dalam rangka menegakkan syiar Agama Islam.
4. Jika Manusia mampu melaksankan itu semua niscaya Allah akan meridhoi dan membimbing umat ini, sebaliknya jika manusia tidak mampu melakukan hal itu, niscaya Allah akan murka bahkan bisa jadi Allah akan menurunkan musibah dan bencana kepada umat manusia ini.

Renungan
Dinegeri kita yang kita cintai ini akhir-akhir ini sedang dirundung musibah yang berupa gempa bumi dan sunami di mentawai, merapi meletus yang menelan korban jiwa baik di Yogyakarta maupun di Jawa Tengah di sekitar Merapi. Dan masih ada lagi tempat-tempat yang lainnya. Bahkan ada yang menyatakan bahwa panasnya uap merapi kemarin sampai 500 derajat. Itu baru panas uapnya belum laharnya. Subhanallah, lalu berapa panasnya api neraka ?

Lalu Muncul pertannyaan…
1. Mengapa di Indonesia sering terjadi Musibah yang datangnya silih berganti ?
2. Ada apa dengan bangsa Indonesia yang kita cintai ini ?
3. Mungkinkah Allah sedang murka terhadap bangsa Indonesia ?
4. Mungkinkah Allah sedang menurunkan peringatan buat bangsa Indonesia ?
5. Mungkinkah bangsa Indonesia memiliki banyak dosa , sehingga Allah menurunkan bencana .?

Penutup :
Dari beberapa pertannyaan di atas cobalah kita merenungkan untuk mencari jawabannya. Marilah kita bersama berintrospeksi diri / muhasabah terhadap segala hal yang sudah terjadi di negeri ini. Barangkali Allah sedang memberikan peringatan kepada kita karena barangkali kita bangsa Indosesia memiliki banyak dosa. Wallahu a’lam.