Jumat, 25 Desember 2009

Hakekat Seorang Anak

HAKEKAT ANAK

Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang hakekat seorang anak bagi seorang muslim. Dalam kesempatan ini akan kita awali dengan memperhatikan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah 212.

“ Kehidupan dunia ini dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa itu berada di atas mereka (lebih mulia) di hari kiamat, dan Allah melimpahkan rizki kepada siapapun yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. Al-Baqarah : 212).

Maka terhadap seorang anak, Allah pun sudah menetapkan empat pilihan, yaitu :

1. Anak Sebagai Hiasan. ( ziinatul hayaa tiddunnya ) lihat QS. Al-Kahfi : 46.

“ Harta dan anak-anak itu hanyalah perhiasan (bagi) kehidupan dunia. Sedang amalan-amalan yang tetap lagi sholih, adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan (merupakan) cita-cita yang terbaik (pula). (QS. Al-Kahfi ayat 46)

2. Anak Sebagai Fitnah . lihat QS. Al-Anfaal : 28

“Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya harta dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian, dan bahwasanya di sisi Allah itu terdapat pahala yang besar (berupa surga). QS. Al-Anfaal ayat 28

3. Anak sebagai musuh ( “aduwwun ) lihat Qs. At-Taghobuun : 14

“Hai orang-orang yang beriman, sungguh diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu kepada mereka dan jika kamu memaafkan, berlapang dada dan memaafkan (mereka), maka sungguh Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang. QS. At-Taghobuun ayat 14.

4. Anak Sebagai penyejuk hati dan pemimpin lihat Qs. Al-Furqan : 74

Dan orang-orang yang berdoa : “ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami anak keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.”

Anak tipe nomor 4 inilah yang mestinya menjadi harapan, anak yang qurrota a’yun ditandai beberapa hal diantaranya adalah : Rajin menegakkan sholat, gemar berinfak-shodaqoh, gemar menolong sesamanya, jujur, akrab denga al-Qur’an. Dengan demikian kita dihadapkan dengan 4 pilihan, kita akan menjadikan anak-anak kita, anak-anak didik kita akan menjadi seperti apa ? itu semua tentu tidak lepas dari peran dari orang tua / pendidik/guru, pengaruh lingkungan, pergaulan dll. Untuk itu mari kita jadikan anak keturunan kita menjadi anak yang dapat menjadi penyejuk hati. Itu semua akan dapat kita capai dengan modal :

1. Niat / tekad.
2. Ilmu
3. Kebersamaan
4. Study Banding ke lembaga lain yang sudah berhasil
5. Kemampuan mengajar/mendidik secara profesional.

Rabu, 23 Desember 2009

Pergaulan Manusia

Pergaulan Manusia 1



Dasar QS. Al-Hasyr : 9

“ Dan orang-orang yang bertempat tinggal di negeri (Madinah) dan telah beriman (Anshor) sebelum ( kedatangan) mereka (muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin) , atas diri mereka sendiri,sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”. ( QS. Al-Hasyr : 9).
Tafsir Ayat :

Adalah penduduk negeri Madinah yang disebut kaum Anshor. Di sini bukan berarti setiap penduduk madinah berstatus sebagai kaum Anshor. Kaum Anshor adalah orang-orang madinah yang beriman pada Nabi Muhammad SAW, dan menolong kepada orang-orang Muhajirin.

Pada ayat di atas menjelaskan keberadaan kaum Anshor , yaitu mereka beriman kepada nabi Muhammad SAW sekalipun mereka belum pernah melihat nabi/kedatangan nabi. Kaum Anshor mencintai kaum muhajirin itu atas dasar kebenaran yang dibawa nabi yang sampai pada mereka dengan tidak direncanakan orang-orang yang dicintai itu akan dating kepada mereka.

Begitu tulus ikhlasnya kaum Anshor terhadap Muhajirin di dalam memberi pertolongan itu tidak ada harapan sedikitpun dalam hatinya untuk menerima balasan baik moril/materiil, apalagi dari baginda nabi. Adanya seorang sahabat Anshor yang mengorbankan kepentingan pribadinya sampai-sampai beliau menjawab : “ Sungguh sangat kagum penduduk langit atas perbuatan kamu berdua”.
Pada ujung ayat disebutkan, bahwa Allah memberikan isyarat kepada manusia salah satu tanda keberuntungan seseorang adalah terhindar dari sifat kikir/bakhil. Karena hanya orang dermawanlah yang beruntung baik moril/materiil baik itu diwujudkan dalam shodaqah maupun zakat.

+++

Menegakkan kebenaran 2

MENEGAKKAN KEBENARAN DAN KEADILAN


DASAR : QS. AL-KAHFI AYAT 29.


29. dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.


TAFSIR AYAT ;

Allah menyampaikan kepada manusia bahwa kebenaran yang hakiki dating dari Tuhan. Sedang kebenaran yang dating dari makhluk bersifat nisbi dan kontemporer. Adapun kebenaran yang dating dari Tuhanmu telah diwahyukan dalam al-Qur’an.

Setelah Allah menjelaskan tentang akan kebenaran yang mutlak kepada manusia, kemudian Allah memberi kemerdekaan yang penuh kepada manusia. Apakah ia menerima atau menolak. Jadi barangsiapa yang menginginkan kebenaran tersebut, Allah memerintahkansupaya beriman dan taat kepada Allah SWT dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Begitu sebaliknya, sekiranya mereka meragukan terhadap kebenaran di atas, Allah mempersilahkan kepada mereka untuk mengingkarinya.

Inilah sebagai konsekwensi bagi mereka yang mengingkari akan kebenaran Allah yang telah disampaikan kepada manusia. Allah mempersiapkan suatu tempat baik bagi mereka Yang mempercayai maupun bagi mereka yang mengingkari, sekalipun di sini tidak disebutkan tempatnya orang yang beriman, hal ini dapat dipahami dari kebalikan suatu kalimat bagi mereka yang kafir lagi zalim. Allah mempersiapkan suatu tempat yang bergejolak berapi dan berasap.

Allah memberikan gambaran kepada semua manusia, bahwa tempat yang dipersiapkan allah bagi mereka yang kafir tidak ada suatu makanan dan minuman yang dapat dimakan atau diminum kecuali cairan besi untuk meminumnya dan kayu dhori’ sebagai makanan (QS. Al-Qoshos ayat 5-8), baik cairan besi maupun kayu dhori’ semua itu dapat menghancurkan muka.

Sebagian mufassirin mengartikan bahwa minuman bagi penghuni neraka tidak hanya cairanbesi saja melainkan cairan-cairan yang lainnya seperti darah dan nanah yang semuanya itu sangat menjijikan.

Siapa saja yang menolak kebenaran Allah semua akan ditempatkan pada tempat peristirahatan yang paling jelek, baik sewaktu di alam barzah (kubur) terlebih di alam akherat kelak.

menegakkan kebenaran 1

MENEGAKKAN KEBENARAN DAN KEADILAN

DASAR : QS. AN-NISA AYAT 105.

5. dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya[268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.

[268] Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.



ASBABUN NUZUL

Menurut At-Thobari pada zaman nabi adanya sahabat Anshor mengadu kepada nabi SAW, bahwa dia kehilangan sesuatu. Dalam aduanya itu sahabat Anshor menyatakan bahwa yang mencuri adalah thu’mah bin Ubairaq . setelah Thu’mah mengerti bahwa perbuatannya diadukan kepada nabi SAW, Thu’mah segera menyembunyikan barang curiannya di rumah salah seorang Yahudi. Dalam peristiwa itu nabi hamper terkecoh membela Thu’mah. Dengan peristiwa inilah ayat tersebut diturunkan. Ternyata orang Yahudi benar dan Thu’mah yang bersalah.


TAFSIR AYAT ;

Pengertian al-Kitab di sini, mengingatkan kepada kamu semua bahwa sekalipun al-Qur’an belum selesai turun , sudah dikatakan sebagai al-Kitab. Jadi pengertian al-Kitab (al-Qur’an) bukan terpancang/terfokus kepada buku melainkan hakekat kitab itu sendiri. Bahwa al-Qur’an yang diturunkan kepadamu adalah suatu kebenaran yang dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi manusia.

Setelah Allah SWT menjelaskan kebenaran al-Qur’an bagi manusia, maka tidak ada alternative lain di dalam memberi keputusan manusia itu menggunakan standar al-Qur’an. Jadi jika ada diantara manusia yang tidak mau menggunakannya maka mereka itulah yang tidak benar. Allah melarang kepada manusia sebagai penegak kebenaran dan keadilan larut ke dalam tipu daya pelaku-pelaku khianat.

-------

Hati Manusia

Hati manusia

Di Dalam jasad manusia ada segumpal daging yang apabila daging tersebut baik, maka Insya Allah yang lain ikut baik. Dan apabila daging tersebut buruk, maka semua ikut buruk, dan segumpal daging tersebut adalah hati.

Jika kita pelajari lebih mendalam ternyata hati manusia itu dibagi menjadi Tiga Tipe :

1. Hati Yang Sehat / qolbun shohih
2. Hati Yang Sakit / qolbun mariidh.
3. Hati yang mati / qolbun mayyit.

Penjelasan ;
1. Hati yang Sehat.
Hati yang sehat adalah hati yang bersih/suci dari segala macam penyakit-penyakit hati seperti sombong, riya dll. Ia mudah menerima nasehat, mudah menerima pelajaran, rajin beribadah, suka menolong dll. Disamping itu ia senantiasa berusaha menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat.
2. Hati Yang Sakit
Hati yang sakit adalah kondisi hati yang sedang diliputi penyakit-penyakit hati, seperti sombong, riya, iri hati, dendam dll. Ia malas untuk beribadah, sulit menerima nasehat dan pelajaran. Ia terkadang masih suka berbuat dosa-dosa kecil / maksiat dan terkadang pula suka berbuat dosa yang besar. Jika ia beribadah ia beribadah dengan tidak ikhlas.
3. Hati yang Mati
Hati yang mati adalah kondisi hati yang sudah parah. Ia sudah jauh dari petunjuk agama, sudah berani menentang aturan-aturan Agama maupun Negara. Suka berbuat maksiat dan dosa-dosa lainnya. Sebagai contoh dalam kondisi ini adalah ia suka membunuh orang, melukai, merampok, suka berzina dll.
Setelah kita mengetahui kondisi hati manusia seperti itu, maka muncul pertanyaan, apa yang menyebabkan hati manusia itu rusak ?

Dalam hal ini ada seorang Tabiin yaitu al-Hasan al-Bashriy pernah mengatakan, bahwa hati manusia itu rusak karena disebabkan oleh enam perkara :

1. Mereka sengaja berbuat dosa dengan harapan dapat bertaubat.
2. Mereka menuntut ilmu tetapi tidak mengamalkannya.
3. Jika mereka mengamalkan mereka tidak ikhlas.
4. Mereka makan rizki dari Allah tetapi mereka tidak bersyukur
5. Mereka tidak mau rela dengan pembagian yang diberikan oleh Allah.
6. Mereka mengebumikan/memakamkan orang-orang yang mati, tetapi mereka tidak mau mengambil pelajaran dari padanya.

Hikmah Isro' Mi'roj & Songsong Ramadhan

1. HIKMAH PERJALANAN ISRO’ MI’ROJ
NABI MUHAMMAD SAW

2. MENYONGSONG BULAN SUCI RAMADHAN 1430 H

DIambil dari Inti pengajian yang disampaikan oleh Ustadz Didik Purwadarsono
Pada silaturahmi Penyuluh Agama Honorer Kabupaten Bantul, Sabtu,15 Agustus 2009 bertempat di masjid Agung Manunggal Bantul

Dari Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada peristiwa Isro’ dan Mi’roj beliau dapat diambil beberapa hikmah sebegai berikut :

A. PEMBEDAHAN DADA.
Mengandung hikmah bahwa seorang muslim hendaknya senantiasa melakukan tazkiyatun nafs/penyucian jiwa dari sifat-sifat dan prilaku yang buruk.
B. HIDUP VISIONER
Hidup harus mempunyai tujuan yang jelas dan pasti. Tidak boleh setengah-setengah. Hidup seorang muslim hendaknya tetap berpegang teguh terhadap kitab suci al-Qur’an dan sunnah rasul.
Dalam hal ini manusia ada yang dihinggapi penyakit hati yang berupa :
1. Hawa Nafsu. Seperti sifat malas dll.
2. Kultus individu. Dasar QS at-Taubah ayat 31.
31. Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

[639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.

C. BELIAU DIKUNTIT/DIIKUTI OLEH JIN IFRIT.
Hikmah yang dapat diambil adalah :
Bahwa setiap muslim hendaknya hati-hati dari berbagai godaan dari jenis jin dan manusia.
Perhatikan firman Allah berikut ini, yang terdapat pada QS. Al-An’aam ayat 112.

112. Dan Demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[499]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.

[499] maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada nabi.

D. BELIAU DIKUNTIT/DIIKUTI JIN DARI SEBELAH KANAN DAN KIRI
Hikmah yang bias diambil adalah bahwa umat Islam hendaknya waspada dari godaan dari kanan kirinya, seperti program zionisme, kristenisasi dll.
Dasar QS. Al-Baqarah ayat 120.
120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu

E. BELIAU DICEGAT OLEH WANITA CANTIK, MEMAKAI PERHIASAN YANG MENGGIURKAN
Hikmah yang dapat diambil adalah ;
1. Hendaknya umat Islam hati-hati dari pengaruh pergaulan dengan lawan jenisnya. Jangan sampai terperosok, terbujuk oleh rayuannya.agar tidak terjebak pada perbuatan zina.
2. Hendaknya umat Islam hati-hati dari pengaruh teknologi audio video, terutama tayangan-tayangan film atau acara lainnya yang tidak mendidik. Hal ini dapat kita contohkan ketika jam ibadah sholat ada acara tv yang menarik, akhirnya anak-anak atau orang dewasa tidak segera sholat dan beribadah lainnya tetapi tetap menonton televise sampai selesai.

F. NABI DIBERI SUGUHAN DUA MINUMAN PUTIH DAN GELAP
Ketika nabi diberi suguhan dua minuman ada yang berwarna putih dan berwarna gelap.nabi Muhammad dengan yakin dan mantap mengambil yang putih. Hal ini memiliki makna/hikmah bagi kita agar dalam kehidupan sehari-hari hendaknya selektif dalam memilih konsumsi yang baik dan halal.






MENYONGSONG BULAN SUCI RAMADHAN 1430 H

Dalam bulan suci Ramadhan ini, mari kita bersama untuk mengajak diri kita, anggota keluarga kita untuk mencapai lima harapan di bulan suci Ramadhan.

Harapan Pertama
Umat Islam kita ajak untuk menjadi orang yang bertakwa.
Harapan Kedua
Umat Islam kita ajak agar bias terbebas dari siksa api neraka.
Harapan Keiga
Umat Islam kita ajak agar bias meraih malam lailatul Qodar
Harapan Keempat
Umat Islam kita ajak agar bias kembali ke idul Fitri (suci)
Harapan kelima
Umat Islam kita ajak agar bias melakukan syawal, atau mengalami peningkatan mutu dan kwalitas diri.

Dari ceramah/pengajian beliau diakhiri dengan penyampaian ayat al-Qur’an yang menerangkan tiga tipe/golongan manusia dalam menerima hidayah AllahSWT, yaitu : yang diterangkan QS. Al-Fathir ayat 32-33.

32. Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
33. (bagi mereka) syurga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan Pakaian mereka didalamnya adalah sutera.

[1260] yang dimaksud dengan Orang yang menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.

++++++++++

Selasa, 22 Desember 2009

proses kejadian manusia 3

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN
SURAT AL-HAJJ AYAT 5

5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

TAFSIR AYAT ;

Ayat ini diturunkan untuk memperjelas terhadap keraguan manusia terhadap datangnya hari kiamat. Mereka disuruh untuk memperhatikan apa yang ada pada dirinya, yaitu kejadian manusia yang sempurna itu berasal dari tanah. Setelah saripati tanah dimakan oleh manusia , maka sampailah pada proses, yaitu nuthfah, alaqoh dan mudghoh (QS. Al-mukminun ayat 12 – 13). Allah menjelaskan bahwa pada mudghoh ada sempurna dan ada juga yang tidak sempurna. Semua itu dijadikan Allah sebagai penjelasan terhadap keraguan manusia. Itulah yang dimaksud dengan :

Baik yang sempurna atau tidak sempurna , semua oleh Allah ditetapkan atau diletakkan di dalam rahim sampai waktu tertentu(lebih kurang 9 bulan 10 hari). Setelah sampai waktu tetentu dia dilahirkan oleh Allah sebagai bayi lama kelamaan dia akan mencapai kedewasaan baik fisik maupun mentalnya.

Setelah manusia dilahirkan, Allah menetapkan ada usia yang dipendekkan ada pula yang dipanjangkan. Standar panjang dan pendek usia kurang lebih 60 tahun. Mereka yang dipanjangkan usianya. Allah memberikan gambaran-Nya bahwa : dia sampai pikun, artinya bahwa manusia itu seakan-akan kembali bagaikan anak-anak.

Setelah Allah menjelaskan keraguan orang terhadap datangnya hari kiamat, lewat kejadian manusia, di sini Allah menegaskan kembali terhadap mereka yang masih ragu agar memperhatikan keadaan di sekelilingnya, yaitu bumi. Allah menjelaskan bumi yang tandus dengan kodrat dan irodah Allah SWT, dapatlah tumbuh suatu tanam-tanaman yang semula tak terbayangkan. Itulah hari kiamat dan itu pula kehidupan manusia.

------

Proses kejadian manusia 2

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN
SURAT AL-MUKMINUN AYAT 12 – 14


12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.



TAFSIR AYAT :
Ayat ini menjelaskan kejadian manusia tahab ke dua. Artinya setelah diciptakan Adam dan Hawa, bahwa manusia itu semua berasal dari saripati tanah, yaitu segala sesuatu tanaman yang dimakan manusia. Dari saripati tanah itu Allah menjadikan nuthfah yaitu sperma yang menempel pada dinding rahim wanita. Jadi kalau sperma masih dalam laki-laki belum dapat dikatakan nuthfah seperti halnya mimpi. Nuthfah yang disimpan mulai titik pembuahan membutuhkan waktu kurang lebih 40 hari, setelah hari ke 41 dari nuthfah berubah menjadi ‘alaqoh yaitu gumpalan darah. Yang membeku kurang lebih 40 hari. Setelah hari ke 41 ‘alaqoh berubah menjadi mudghoh, yaitu embrio daripada manusia. Mudghoh berlangsung kurang lebih 40 hari termasuk mudghoh yang dilengkapi tulang belulang dan daging. Pada hari ke 41 mudghoh berubah menjadi yaitu manusia yang sempurna dan ditiupkan ruh manusia.



Setelah Allah menjelaskan begitu rumit dan hinanya proses kejadian manusia, kemudian diciptakannya menjadi suatu bentuk yang indah dan bagus. Oleh karena itu tiada kata yang pantas disampaikan kepada-Nya selain ucapan tasbih.

Proses kejadian manusia 1

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN
Seri 1

DASAR : AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT : 1


1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

[263] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.


TAFSIR AYAT :


Ayat ini dimulai dengan nida (seruan) Am, sehingga yang dimaksud adalah seluruh jajaran manusia baik yang tinggi, pendek, putih hitam selagi dia sebagai manusia. Allah memanggil dan memerintahkan agar ia bertakwa kepada-Nya. Kendati manusia itupun ada yang mempertahankan alam. Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertakwa kepada Tuhan, yaitu Tuhan yang menciptakan kamu semua dari diri yang satu.


dari diri yang satu jugalah Allah menjadikan pasangannya. Banyak mufassirin baik Ibnu Abbas, ibnu Mundir serta mufassirin lannya, bahwa kejadian itu adalah seorang istri yang bernama Hawa yang yang dijadikan dari tulang rusuk Adam bagian bawah kiri. Alasannya mereka berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud yang artinya ;

“ tatkala Adam bediam diri di surga, dia kesepian , maka dia tidur dan setelah bangun tiba-tiba di sebelah kiri Adam telah duduk seorang putrid yang dijadikan dari tulang rusuknya”.


Sedang menurut mufassirin yang lain, dengan demikian nabi menceritakan begitu, mengandung maksud, bhwa perempuan itu punya tabiat yang lemah dan bengkok serta emosional/putus asa. Dalam tafsir al-Manar mengadakan pengkajian yang lebih mendalam bahwa itu sama dengan proses kejadian awal nabi Adam as.


Setelah Allah menjadikan /menciptakan Hawa sebagai pasangan Adam, dari kedua orang itulah dia beranak pinak menjadi laki-laki dan perempuan yang bayak. Begitu banyaknya menjadikan mereka bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, sebagaimana yang kita lihat sekarang ini.


Allah memerintahkan manusia bertaqwa kepada Allah sebagai Rabbnya,sehingga tauhidnya disebut tauhid rububiyyah. Setelah kejadian mansusia begitu banyak dan meluas, agar semua ingat, bahwa pada dasarnya manusia itu satu. Allah memerintahkan untuk saling bersilaturahmi.



Dengan menyebarnya manusia ke berbagai penjuru yang dapat menimbulkan perbedaan warna ras bukan suatu alas an untuk saling membanggakan diri, karena manusia itu hanyalah satu dan semua berada dalam pengawasan Allah SWT.